top of page
Search

Ralph Breaks The Internet: Dunia Luas yang Menyenangkan atau Menakutkan

  • Writer: Sang Protagonis
    Sang Protagonis
  • Dec 13, 2018
  • 3 min read

December sudah tiba. Musim liburan sudah dimulai. Banyak sekali film keluarga yang akan tayang di bioskop dalam satu bulan ini. Terhitung ada sekitar 3 film yang akrab untuk ditonton bersama dengan keluarga di bulan ini. Ralph Breaks the Internet tayang paling awal dibanding film lainnya. Film sekuel dari Wreck It Ralph yang mengisahkan tentang karakter game retro yang berusaha mendapatkan pengakuan bahwa dia bukanlah orang jahat yang berakhir dengan pembuktiannya membantu Vanellope dari Sugar Rush. Cerita film ini berkembang dari Ralph yang hanya berpindah dari satu game ke game lain dalam satu arcade cabinet, menjadi ke dunia yang lebih luas. Internet.


Kalau selama ini kita hanya melihat internet dalam bentuk 2 dimensi dalam layar, di film ini penonton diberikan visualisasi internet beserta dengan interaksi di dalamnya yang sangat tidak membosankan. Tidak ada orang ribut soal agama atau pandangan politik. Sungguh terlihat sehat. Terlalu tidak nyata, memang, tapi gambaran seperti apa yang mau diperlihatkan kepada anak-anak dibawah umur beserta orang tuanya?


Film ini dimulai dengan Ralph dan Vanellope yang menjadi teman terbaik dalam hidup mereka. Mereka menghabiskan malam hari, saat Litwak, nama arcade cabinet tersebut, tutup dan mereka akan terus melakukan itu setiap malam sampai waktu yang tidak tentu. Semua terasa menyenangkan bagi mereka berdua. Paling tidak itu yang dipikirkan Ralph. Sampai akhirnya karena kesalahan mereka berdua, mereka terpaksa masuk ke Internet. Tempat yang tidak pernah dijamah oleh siapapun di Litwak.


Film ini tidak hanya menggambarkan tentang luasnya internet. Akan tetapi bagaimana Ralph dan Vanellope melihat satu dunia ini dengan cara yang berbeda. Ralph digambarkan lebih konservatif terhadap internet dan menganggap dunia luar sangat berbahaya. Mirip sekali dengan orang tua saya. Sedangkan Vanellope melihat internet sebagai tempat baru dan banyak yang bisa dijelajahi di sana.


Pada dasarnya film ini bercerita tentang persahabatan dan bagaimana semestinya menjaga hubungan persahabatan itu sendiri. Menarik melihat dua orang dengan kepribadian yang berbeda mencoba melestarikan hubungan mereka seiring dengan pertumbuhan mereka masing-masing. Vanellope yang bertemu hal baru yang sangat menarik hatinya, sedangkan Ralph yang lebih suka hidup seperti biasanya, seperti sebelum mereka terjebak dalam dunia internet.


Film produksi Disney Pictures ini terasa sangat menyenangkan. Bagaimana film ini mengeksplorasi kekayaan hak cipta mereka menjadikan film ini terasa sangat ramai. Mulai dari Disney Princesses, Star Wars, dan Marvel. Mungkin bisa diibaratkan dengan reuni karakter milik Disney. Tenang saja, tidak ada muatan politik atau agama di sini.

Terlihat sebenarnya mereka ingin mencoba memberikan tidak hanya hiburan, tapi pelajaran kepada penonton tentang hidup dalam dunia internet. Ada gambaran apa saja yang bisa diakses oleh semua orang, termasuk anak-anak yang belum cukup umur, di dalam internet dan bagaimana sebenarnya orang tua bisa memberikan pengawasan.


Film ini ditujukan untuk penonton segala umur. Film yang cocok untuk mengisi waktu selama musim liburan bersama keluarga. Tenang saja, film ini lebih menceritakan bagaimana keluar dari zona nyaman dengan pandangan progresif dan konservatif. Yang cukup menyita perhatian saya adalah platform video terbesar saat ini di dunia nyata, Youtube, tidak digambarkan dalam film ini. Kalau saya tidak salah mengamati, kata Youtube hanya disebutkan sekali. Mungkin Disney tidak mau ambil pusing diss track dan celebrity feud siapa yang harus ditampilkan di sini.


Kalau anda memang punya waktu luang bersama keluarga dan merasa menonton film bersama keluarga adalah salah satu pilihan, film ini tentu paling tepat untuk ditonton bersama. Tidak ada cerita yang rumit, adegan pertarungan, darah berceceran, atau adegan percintaan seperti film superhero yang beredar akhir-akhir ini. Kalau kalian mengira kalau film ini hanya bisa dinikmati oleh anak-anak, kalian salah. Banyak dialog yang lucu yang tentunya hanya bisa dinikmati orang yang sudah cukup berwawasan.

 
 
 

Comments


Post: Blog2_Post

©2018 by protagonis. Proudly created with Wix.com

bottom of page